Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Sel Kanker Dapatkah Dilumpuhkan dengan Daun Sirsak..?




Oleh: An’nisa
BUAH Sirsak(Graviola) menjelang besar atau di atas ukuran sekepalan tinju orang dewasa mulai dikerubuti semut.Jenis semut yang mengerubuti buah sirsak tersebut rata-rata semut hitam atau semut merah.

Biji sirsak menjelang masa matang kenapa dikerubuti bina-tang semut masih tanda tanya. Apakah karena kemanisan rasa buah sirsak atau sering ditemukan cendawan putih pada bagian kulit buah sirsak masih perlu peneli-tian lanjut.

Sedangkan perpaduan tanaman tambahan seperti Sirsak, kelapa Singkut dan Lamtorogung pada areal tanaman coklat (kakao) bertujuan untuk keamanan buah coklat menjelang masa panen. Keamanan buah coklat tersebut agar tidak dirontokkan ulat-ulat penggereget pada tampuk buah coklat itu.

Di daerah Tapanuli, sirsak tumbuh seperti tumbuhan lainnya.Tumbuhan ini tidak begitu diistimewakan karena masih banyak tumbuhan atau buah lainnya yang menjadi andalan.

Pohon sirsak di daerah ini tidak ada yang khusus untuk dikebunkan. Bahkan tergolong ia tumbuh dengan sendirinya dan perawatannya juga seadanya.Tumbuh berbarengan dengan belukar lainnya di dataran rendah dan bahkan nyaris luput dari perawatan.

Fokus uraian dalam tulisan ini adalah daun sirsak.Sejak dulu di Tapanuli bagian selatan, daun sirsak telah lama digunakan sebagai ramuan obat-obat tradisional.

Pada belahan benua lain pada awal tahun 90-an ditemukan semacam jamu herbal dari suku-suku (tribes) di Amazon yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit penting termasuk kanker. Setelah diteliti oleh para ahli farmasi dari AS, ternyata ramuan tersebut berasal dari daun pohon Graviola. Daun tersebut mengandung zat anti-kanker yg disebut Annonaceous Acetogenin, dapat membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel lain termasuk sel sehat dalam tubuh manusia.

Industri farmasi tersebut mencoba mematenkan temuan ini, namun gagal karena pasokan bahan bakunya terbatas. Bahan aktifnya murni berasal dari tumbuhan di alam, hanya dimiliki masyarakat umum.

Ironisnya, hasil penelitian ini kemudian dipendam, karena dikhawatirkan dapat merugikan industri chemotherapy yang pada saat itu merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi penyakit kanker. Risiko yang diterima obat anti kanker sangat potensial dan murah menghilang untuk beberapa tahun.

Sampai pada awal tahun 2000-an, salah seorang anggota tim peneliti farmasi membocorkan rahasia tersebut untuk membantu famili dekatnya yang terserang kanker.

Anggota famili sembuh dan menjadi bahan pembicaraan dokter-dokter yang merawatnya. Info ini kemudian tersebar luas dan diteliti ulang oleh para ahli farmasi kedokteran dari Korea dan Jepang.

Penelitian

Hasilnya dari penelitian itu sangat menakjubkan! Kini delapan jenis kanker sudah dapat diobati dengan daun Graviola ini. Lalu tanaman apakah Graviola itu..?’Ternyata tanaman asli Amazon itu mempunyai nama Latin Annona muricata, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Sirsak!!!

Disebut sirsak tentunya tidak mengherankan bagi masyarakat, karena pohonnya terdapat dimana-mana.Yaa... itulah, ternyata obat kanker yang murah dan mujarab tersedia secara gratis di pekarangan kita. Ironisnya tidak banyak orang yang tahu. Masalahnya adalah bahwa pengobatan dengan daun sirsak ini belum tuntas diteliti secara ilmiah, banyak orang farmasi/ kedokteran yg belum mengakui khasiatnya.

Dalam bentuk pengobatan yang dilakukan masih merupakan pengobatan alternatif. Pasien yang memiliki kemapuan finansial lebih memilih pengobatan kemoterapi untuk mengatasi penyakit kanker, tentunya lebih ilmiah’ (walaupun sangat sakit dan menderita) dan mereka mampu membayar mahal.

Tapi bagi rakyat kecil yg tidak mampu membayar pengobatan mahal, kini ada alternatif pengobatan yang cukup baik untuk dicoba, selain murah, juga mudah didapat.

Cara-cara penggunaannya yakni:

Sebanyak 10 helai daun sirsak yang telah hijau tua, direbus dengan 3 gelas air, (600cc), dan dibiarkan hingga tersisa satu gelas air (200 cc). Setelah dingin lalu disaring dan diminum setiap pagi, tapi ada juga penderita yang meminumnya pagi-sore). Setelah meminum air rebusan daun sirsak yang masih hangat efek yang ditimbulkannya, perut akan terasa hangat/panas, lalu badan berkeringat deras.

Perlu diketahui penderita, begitu dikonsumsi tidak secara langsung sembuh dalam waktu selama 3-4 minggu efeknya baru kelihatan. Kondisi pasien membaik, bisa beraktifitas kembali.

Dalam waktu dua minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat. Daun sirsak ini disebut-sebut sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel sel yang normal.

Bau daun sirsak muda yang dapat dijadikan obat tradional di Tapanuli, terasa tidak sedap. Bahkan cenderung seperti bau busuk apabila diremas-remas. Namun rahasia yang tersem-bunyi selama ini perlahan mulai terungkap, terutama kegunaanya sebagi obat alternatif bagi masyarakat miskin.



0 komentar:

Post a Comment

´